Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Aliansi Mahasiswa Banggai Lapor Kadis Pendidikan ke Kejari dan Polres

33
×

Aliansi Mahasiswa Banggai Lapor Kadis Pendidikan ke Kejari dan Polres

Sebarkan artikel ini
Aliansi Mahasiswa Banggai resmi laporkan kadis pendidikan ke Kejaksaan dan Kepolisian. (foto : Radar Sultim)

RADAR SULTIM – Sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Banggai lapor Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Banggai Syafrudin Hinelo ke penegak hukum.

Mahasiswa lapor kadis pendidikan itu juga bersamaan dengan aksi demonstrasi pada Rabu, 21 Juni 2023 siang.

iklan : warmindo

Aliansi melaporkan Kadis Pendidikan Banggai ke Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Banggai.

Aliansi mahasiwa meminta penegak hukum mengusut dugaan korupsi, dugaan penyelahgunaan kewenangan, serta dugaan pemalsuan tanda tangan Bupati Banggai.

Dugaan pemalsuan tanda tangan itu membuat Kepala MP Negeri 1 Bunta lengser dari jabatannya.

Beberapa mahasiswa menyampaikan orasinya menyebut demo ini untuk mewakili aspirasi dari guru-guru di Kabupaten Banggai yang hanya bisa diam.

“Kami mewakili para guru-guru sekolah, kepala-kepala sekolah yang hari ini hanya bisa diam, tidak bisa bersuara karna takut di mutasi,” uja seorang orator aksi demo ini.

Adapun isi demo terkait dugaan korupsi menurut orator, terkait dengan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Instansi ini diduga menyalahgunakan wewenang untuk mengintervensi kepala sekolah dalam penggandaan soal ujian pada salah satu percetakan di Kota Luwuk.

Aliansi mahasiswa menilai, tindakan itu tanpa dasar hukum yang jelas.

Selain itu, terkait dengan dugaan penyalahgunaan wewenang dengan memerintahkan secara paksa terhadap kepala sekolah untuk membuat baliho berlogo pemerintah daerah.

Aliansi mahasiswa menduga ini sebagai upaya kampanye terselubung istri Kadis Pendidikan yang diketahui adalah Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg).

“Bukti buktinya ada, kami miliki bukti pesan whatsapp yang di duga kadis pendidikan dari saksi yang kami temui di lapangan.

“Sehingga sudah cukup untuk diusut dan diadili,” ujar mahasiswa dalam siaran pers yang diterima Radar Sultim.

(Alisan)

google news