RADAR SULTIM – Gara-gara kandang rubuh dan sebabkan banyak ayamnya mati, IL (44) warga Puge Kelurahan Bukit Mambual, Luwuk Selatan, menolak untuk bayar upah pekerja nya.
Bahkan, upah pemasangan meteran listrik di kandang ayam oleh pekerja itu, juga tak bersedia dibayarkan.
OT (45) warga BTN Hapernas, Luwuk Selatan, pekerja di kandang ayam yang tak dibayarkan upahnya itu, akhirnya protes hingga terjadi perseteruan dengan IL, pemilik kandang ayam.
Mediasi persoalan antara pemilik kandang ayam dan pekerjanya itu, dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Luwuk Aipda David Siagian dan Babinsa Serma Okto, Jumat 19 Mei 2023.
Mengutip rilis Humas Polres Banggai, Bhabinkamtibnas menjelaskan perseteruan berawal dari adanya protes dari OT, yang mengaku upah kerja belum dibayarkan oleh IL, selaku terlapor yang memperkerjakan.
Kejadiannya pada pertengahan April 2023, terang dia, dimana IL memperkerjakan OT untuk menjaga dan mengurus usaha kendang ayam potongnya dengan upah Rp 100 ribu per harinya.
Akan tetapi, saat pelapor meminta upah tersebut selama 20 hari bekerja, terlapor tak kunjung membayarkan.
Dengan alasan banyak ayam yang mati akibat kandang ayam rubuh karena faktor alam.
“Kedua pihak merupakan mitra kerja dan seiring waktu terjadi kesalahpahaman,” ujar Bhabinkamtibnas.
Setelah di pertemukan di kantor Kelurahan Maahas melalui mediasi, alhasil kedua pihak sepakat menyelesaikan perkara secara kekeluargaan.
“Untuk upah akan dilakukan pembayaran sebesar Rp 2 Juta serta ongkos pemasangan meteran listrik Rp 650 ribu pada Juli 2023 mendatang,” tutur Aipda David.