Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Bendahara Dana BOS Sekolah Buka Suara, Akui Ada Intimidasi dari Disdikbud Banggai

1706
×

Bendahara Dana BOS Sekolah Buka Suara, Akui Ada Intimidasi dari Disdikbud Banggai

Sebarkan artikel ini
Ambil alih pembuatan dan penggandaan soal ujian diakui diintimidasi pihak Disdikbud Banggai. (foto : ilustrasi/int)

RADAR SULTIM – Bendahara dana BOS salah satu sekolah di Luwuk Banggai, akhirnya buka suara terkait ambil alih pembuatan dan penggandaan soal ujian SD/SMP oleh Disdikbud Banggai.

Dari hasil wawancara yang dilakukan awak media ini, Minggu 2 Juli 2023, bendarara dana BOS di salah satu sekolah di Luwuk Banggai, mengaku memang ada intervensi yang dilakukan pihak Disdikbud Banggai.

iklan : warmindo

“Sebenarnya kan memang belum bisa diambil alih pembuatan soalnya. Karena tidak semua sekolah mengajarkan kurikulum yang sama,” awal keterangan bendahara dana BOS salah satu sekolah itu, yang meminta agar identitasnya tak dipublikasi.

Dalam pengajaran, seperti di SD, ditambahkan dia jika untuk wilayah Kabupaten Banggai masih gunakan dua kurikulum selama ini.

Sebagian telah gunakan kurikulum terbaru yakni kurikulum merdeka belajar, namun masih banyak yang gunakan kurikulum lama, yakni kurikulum 2013.

“Saat kami rapat di Disdikbud saat itu, sempat ada yang protes. Bahwa memang masih ada perbedaaan kurikulum dalam pembelajaran. Tidak bisa dipaksa jika soal ujiannya harus disatukan. Anak-anak pasti bingung,” tambah dia.

“Namun saat diprotes, salah satu kepala bidang dengan tegas katakan saat rapat, jika tidak setuju silahkan keluar,” tandas sumber.

Pihak sekolah yang mendapat tekanan langsung dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Banggai, dikatakan akhirnya mau tidak mau mengikuti.

“Akhirnya kan memang terbukti kekhawatiran kami. Banyak anak-anak yang belum mendapat pembelajaran kurikulum baru, kesulitan,” ungkap sumber.

Bendahara dana BOS salah satu sekolah di Luwuk Banggai itu juga menyampaikan, terkait pembuatan dan penggandaan soal, sekolah memang menyetorkan sejumlah uang sebagai biaya ke pihak Disdikbud Banggai.

Hanya saja, sumber tidak menyebutkan untuk sekolahnya, berapa uang yang disetorkan untuk pihak Disdikbud Banggai atas pembuatan dan penggandaan soal ujian tersebut.

“Yang jelasnya, nilai untuk penggandaan soal jika dikatakan lebih hemat, maaf, itu tidak benar.

“Karena sebelumnya jika digandakan oleh sekolah, itu bisa didapatkan di tempat fotocopy hanya Rp 250 per lembar,” tandasnya.

google news