RADAR SULTIM – Bupati Banggai Ir H Amirudin menjawab ‘catatan merah’ yang diberikan Ditjen Otda atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kabupaten Banggai.
Bahwasanya, catatan merah atas sejumlah indikator kinerja kunci Pemda Banggai yang disampaikan Ditjen Otda, merupakan LPPD untuk Tahun 2020.
Yang kemudian dilaporkan hasilnya di tahun 2021, dan menjadi atensi Ditjen Otda agar LPPD Pemda Banggai diperbaiki ke depan.
“Jadi saat itu, masih bukan di kepemimpinan kami. Tapi apa yang menjadi catatan Ditjen Otda, adalah masukan yang sangat baik untuk diperhatikan demi kemajuan daerah,” kata Bupati Amirudin, Selasa malam, 8 Februari 2022.
Seperti yang disampaikan Kasubdit Ditjen Otda Kemendagri, Imelda, bahwa dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Kabupaten Banggai, masih terdapat sejumlah indikator yang kurang.
Yakni di bidang pendidikan untuk persentase partisipasi anak, di bidang kesehatan untuk pelayanan ibu hamil dan balita.
Serta pekerjaan umum untuk air minum, pengelolaan limbah, dan infrastruktur jalan.
Menanggapi indikator-indikator tersebut, Bupati Amirudin pun menjelaskan bahwa sejauh ini di pemerintahannya, telah mulai dibenahi.
Dari indikator pendidikan, kata Bupati, program pemerintah Daerah saat ini sesuai visi misi, adalah bagaimana meningkatkan pendidikan masyarakat Kabupaten Banggai.
“Kita telah memiliki sejumlah inovasi program di bidang pendidikan.
“(Salah satunya) anak putus sekolah, difasilitasi agar bisa bersekolah lagi. Karena mereka adalah generasi penerus yang akan terus membangun daerah,” jelas Bupati Amirudin.
Peningkatan di bidang pendidikan itu, sambungnya, juga bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat Kabupaten Banggai, keseluruhan.
Kemudian indikator di bidang kesehatan untuk fasilitasi ibu hamil dan balita, sejumlah inovasi terbaru pun dihadirkan guna mendukung pemenuhan fasilitas dan efektifitas kesehatan masyarakat.
Salah satunya dengan menghadirkan inovasi ‘Ambulance Dering’.
Program kesehatan itu membantu masyarakat dapat segera mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Tidak hanya ibu hamil, balita, hingga usia dini yang menjadi atensi Pemerintah.
“Bahkan untuk pra nikah pun telah kita sampaikan terkait fasilitas kesehatan,” tambah Bupati Amirudin.
Sejumlah program dan inovasi kesehatan yang dihadirkan saat ini, tegas Bupati, bertujuan meminimalisir dampak buruk bagi masyarakat.
Seperti meminimalisir angka resiko kematian ibu melahirkan, dan sebagainya.
Juga mendukung program pencegahan dan penanganan stunting di daerah, dimana Kabupaten Banggai baru saja kembali meraih peringkat 1 untuk pencegahan stunting Nasional.
Dan indikator terakhir terkait pekerjaan umum, yakni pemenuhan air bersih hingga infrastruktur jalan, juga dipaparkan Bupati Amirudin tentang upaya yang dilakukan Pemda Banggai.
“Untuk sarana dan prasarana jalan, saat ini kita dapat lihat bersama. Pemerintah terus fokus dan akomodir perbaikan jalan.
“Sementara untuk pemenuhan air bersih, kita upayakan pertengahan tahun ini semuanya dapat diselesaikan,” tandas Bupati Amirudin.
Khusus untuk pemenuhan air bersih, Bupati Banggai mengakui sejauh ini memang masih ada kendala di PDAM Banggai, terkait perpipaan.
Yang banyak sudah tak dapat lagi terpakai, akibat usia.
“Di tahun 2022 ini kita sudah anggarkan untuk pipa baru. Sekitar Rp 3 miliar.
“ke bawahnya kita juga akan gunakan dana PDAM sekitar Rp 2,2 hingga Rp 2,3 miliar,” ungkap Bupati Amirudin.
Meski demikian, diakui anggaran untuk perbaikan pemenuhan air bersih masyarakat, memang belum cukup.
Masih membutuhkan sekitar Rp 1,5 miliar, agar pengadaan pipa baru serta fasilitas air bersih lainnya dapat memadai.
“Untuk itu saat ini kita terus fikirkan bagaimana cara mendapatkan dana tambahan. Tapi Insha Allah, pertengahan tahun ini masalah air bersih diselesaikan seluruhnya,” tutup Bupati Amirudin.