RADAR SULTIM – Kondisi pasar Simpong di Kota Luwuk, kian hari terus menjadi perdebatan hangat masyarakat dengan kondisinya yang carut marut.
Pasca kebakaran dan rencananya oleh Pemda Banggai segera dibangun baru dengan lebih modern, tak mengelak jika saat ini pasar Simpong menjadi persoalan.
Pedagang yang terpaksa membanjiri jalan utama hingga kesan pengap, jorok, sesak, dan kumuh, menghiasi wajah pasar Simpong saat ini.
Adu argumen siapa yang disalahkan dengan kondisi itu, semakin riuh di bibir publik.
Tudingan negatif pun tak pelak dialamatkan sesuka hati, bahwa ada yang patut bertanggung jawab untuk jadi kambing hitam dalam persoalan ini. Pribadi ataupun kelompok.
Sejumlah kalangan publik yakin, persoalan pasar di Kota Luwuk tak akan pernah selesai, meski dengan pembangunan baru nantinya.
Kecuali, para pemangku kepentingan dan para perwakilan pedagang, bisa mencapai sebuah kesepakatan bersama.
Seperti apa aturan hingga sanksi yang harus diterapkan, agar kondisi carut marut dan kesemrawutan yang selama ini tercipta, bisa terselesaikan.
Publik pun mengajak Bupati Banggai untuk bisa duduk bersama. Mencari solusi terbaik untuk pasar yang menjadi sentral jual beli masyarakat Luwuk Banggai itu.
Sama-sama mendengarkan suara para pedagang, perwakilan kelompok para pedagang yang benar-benar memiliki kapasitas, sebelum aturan main bisa diterapkan.
Semoga, permintaan publik agar Bupati Banggai selaku penentu kebijakan di daerah, duduk bersama dan mencari solusi untuk pasar Simpong, bisa terwujud secepatnya.