Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Fenomena Bunuh Diri di Luwuk Banggai, Sebulan 5 Kasus Terjadi

9
×

Fenomena Bunuh Diri di Luwuk Banggai, Sebulan 5 Kasus Terjadi

Sebarkan artikel ini
Fenomena bunuh diri terjadi di Luwuk Banggai, kurang sebulan, 5 kasus terjadi.

RADAR SULTIM – Fenomena bunuh diri terjadi di wilayah Luwuk Banggai, kurang dari waktu sebulan di awal tahun 2022.

Tercatat, telah ada 5 kasus bunuh diri sepanjang 12 Januari hingga 9 Februari 2022.

iklan : warmindo

Dari 5 kasus bunuh diri di Luwuk Banggai, didominasi motif ekonomi.

Fenomena bunuh diri yang pertama pada kasus seorang ibu muda hamil 3 bulan di Kota Luwuk, 12 Januari 2022.

Ibu muda yang masih berusia 19 tahun itu, memilih akhiri hidupnya dengan meminum racun jenis potas.

Motif korban berinisial RJ alias M itu, diduga akibat tekanan batin.

Berselang 12 hari kemudian, tepatnya di tanggal 24 Januari 2022, seorang IRT usia 47 tahun di Balantak Selatan, juga mengambil jalan pintas yang sama.

Meminum racun rumput, IRT berinisial AR, diduga tak kuat menanggung beban ekonomi.

Bunuh diri dengan minum racun kemudian kembali terulang di Kecamatan Toili, pada Rabu 2 Februari 2022.

Seorang lansia berusia 70 tahun, di Desa Mulyasari, tewas setelah minum air kelapa yang tersimpan lama untuk bahan campuran racun rumput.

Lansia berinisial PN ini, diduga memilih akhiri hidup karena tak kuat menahan beban ekonomi akibat penyakitnya.

Kasus bunuh diri yang sempat menggemparkan publik di Luwuk Banggai, lalu terjadi lagi pada Minggu malam, 6 Februari 2022.

Seorang suami tiba-tiba hilang saat sedang tidur bersama istri dan anaknya dalam rumah, di Desa Ondo-ondolu 1, Kecamatan Batui.

Sempat dilaporkan hilang dan dilakukan pencarian selama 2 hari, mayat korban ditemukan mengambang di sungai.

Dari hasil penyelidikan, korban berinisial AH (45), ternyata sengaja bunuh diri dengan cara mengorok leher dan menikam perutnya, kemudian jatuh ke sungai.

Motif AH mengakhiri hidupnya, disebutkan akibat tak tahan menjadi beban keluarga, karena menderita penyakit komplikasi cukup lama.

Dan kasus bunuh diri baru saja kembali terjadi di Kecamatan Balantak Selatan, pada Rabu kemarin 9 Februari 2022.

Seorang pria berusia 47 tahun, ditemukan tewas gantung diri di dahan pohon gamal, di kebun warga.

Korban berinisial RS, warga Desa Booi, Balantak Selatan, diduga gantung diri akibat stres.

Mengapa fenomena bunuh diri marak terjadi di Luwuk Banggai akhir-akhir ini?

google news