RADAR SULTIM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB), gelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).
Kegiatan ini dilaksanakan di gedung KNPI Kabupaten Banggai, Kota Luwuk, dan dibuka mulai Senin 5 September 2022.
LDK adalah program unggulan terhadap mahasiswa baru yang bertujuan untuk membentuk karakteristik, nalar kritis mahasiswa, serta menambah ilmu pengetahuan.
Kegiatan LDK resmi dibuka oleh rektor UMLB dan dihadiri juga oleh dekan Fisip UMLB, serta ketua-ketua Cipayung, ketua-ketua paguyuban se Kabupaten Banggai, ketua-ketua BEM lingkup Universitas se Kabupaten Banggai.
LDK ini bertema ‘membentuk karakter mahasiswa fisip umlb yang berintelektual serta sadar akan peran dan fungsinya untuk melanjutkan estafet perjuangan di era civil society 5.0’.
Ketua BEM Fisip UMLB Ari Ramimu dalam sambutannya mengatakan, melalui LDK diharapkan mampu mengembangkan potensi dan intelektual sebagai mahasiswa yang mampu membawa perubahan.
Serta mampu bersaing di era civil society 5.0, seperti tema yang dibuat pada latihan dasar kepemimpinan BEM FISIP UML.
“Insha Allah melalui kegiatan ini dapat menciptakan pemimpin dan regenerasi yang militan, kreatif dan inovatif.
“Sebab kita akan terjun di dunia nyata, bukan hanya skala kampus,” katanya
Ketua BEM Fisip UMLB kemudian sampaikan terimakasihnya pada unsur kepanitiaan yang telah bekerja keras mensukseskan LDK hingga terlaksana dengan baik.
Sementara itu, Dekan Fisip UMLB Kisman Karinda memberi apresiasi atas pelaksanaan LDK tersebut.
“Harapan saya bahwa LDK dapat membantu pencapaian visi misi fakultas bahkan universitas. Untuk dapat besinergi dan beradaptasi dengan kemajuan zaman.
“Ucapan terimakasih dan apresiasi saya buat BEM Fisip yang telah mnyelenggarakan LDK, membantu mahasiswa baru dalam menemukan jati dirinya,” ujarnya
Rektor UMLB Sutrisno K Djawa yang hadir pada LDK itu menyampaikan, tema yang diangkat BEM Fisip untuk mencapai civil society 5.0, sangat baik, meski cukup berat untuk dapat diimplementasikan.
“Nah kita berada di posisi 4.0 saat ini, kita harus bisa berada di 5.0. Maka dengan itu kita harus bisa berpikir kritis dan bisa berkolaborasi.
“Sehingga mahasiswa bisa menjadi agen of change atau agen perubahan,” ujar pria yang akrab disapa Ka No itu. (Windy)