RADAR SULTIM – Siti Aria Nurhaeningsih, aleg DPRD Banggai dari fraksi PDIP, sambangi kantor PLN Luwuk, terkait persoalan listrik di wilayah Kecamatan Bunta, Nuhon, dan Simpang Raya (Bunusi),
Kehadiran politisi dari dapil 2 itu ke kantor PLN Luwuk, Selasa 20 Juni 2023, menindaklanjuti keluhan warga kaitan dengan sering nya mati lampu di wilayah tersebut.
Audiensi Siti Aria diterima langsung manager PLN Luwuk Artika Wibawa, bersama jajaran dari unit jaringan, unit prmbangkit, unit transaksi energi, humas, hingga manager unit layanan pelanggan Ampana.
Usai audiensi, Siti Aria menjelaskan bahwa persoalan listrik di wilayah Bunusi, pihak PLN Luwuk menjelaskan beberapa penyebabnya.
Pertama, kata Siti Aria, PLN jelaskan jika sistem kelistrikan Bunusi disuplay dari PLTD Ampana, PLTU Sabo, PLTM Sansarino, dan PLTM Hek, dengan total daya sekitar lebih 14.000 KW.
“Jika kedua sistem Ampana dan Bunusi saling terinterkoneksi bebannya hanya 12.000 KW. Sedangkan daya yang ada hampir 15.000 KW. Jadi ada cadangan daya 2750 KW. Ini berarti tidak terjadi defisit daya listrik,” kata Siti Aria.
Kedua, panjang jaringan listrik Bunusi sangat panjang yaitu 270 km. Disebutkan pihak PLN Luwuk, hal ini rentan terjadi gangguan.
“Karena jaringan listriknya banyak melewati perkebunan produktif warga,” lanjut Siti Aria.
Ada beberapa hal yang menjadi kendala PLN terkait panjangnya jaringan listrik di Bunusi, sambung Siti Aria.
Yakni, kurangnya kesadaran masyarakat di beberapa desa yang memiliki pohon produktif untuk dilakukan pemangkasan agar tidak mengganggu pasokan listrik di wilayah Bunusi.
Adanya hewan-hewan seperti ular, burung, kelelawar yang tersentuh jaringan listrik dan menyebabkan korsleting listrik hingga terjadi pemadaman.
Adanya kabel-kabel Telkomsel yang menumpang pada tiang listrik, turut memberikan kontribusi pada padamnya listrik.
“Jiika kendala sifatnya temporer ketika terjadi mati lampu dapat segera di hubungkan kembali disebutkan PLN. Tapi jika kendala sifatnya paten, maka harus di cari sumbernya dan di atasi agar suplay listrik bisa terhubung,” terang Siti.
Disambung Siti Aria, PLTD Ampana, PLTU Sabo, PLTM Sansarino, dan PLTM Hek saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Bunusi.
Dimana ketika ada salah satu yang mengalami kendala maka secara otomatis berpengaruh pada yang lainnya.
Untuk meningkatkan kehandalan atau mengurangi seringnya lampu padam di wilayah Bunusi, maka langkah-langkah yang ditempuh oleh PLN yaitu melakukan pemangkasan terhadap pohon yang dapat mengganggu suplay listrik ke wilayah Bunusi.
“Disampaikan PLN, sampai bulan Juni ini sudah ada sekitar 800 pohon yang di pangkas,” tandas Siti.
Ketika Siti Aria tanyakan apa solusinya untuk meminimalisir seringnya mayi lampu di wilayah Bunusi, manager ULP Luwuk disebutkan secara geografis dengan panjangnya jaringan listrik untuk wilayah Bunusi, memang rentan kendala.
“Makanya dikatakan nantinya PLN akan upayakan agar suplay listrik untuk Bunusi hanya dari PLTM Bunta dan PLTM Hek,” kata Siti Aria.
“Oleh pihak PLN Luwuk ketika ditanyakan apakah daya nya cukup dan kapan di laksanakan, dijawab bahwa dayanya cukup dan saat ini juga bisa dilaksanakan,” tambah Siti.
Sebelum pertemuan ditutup, tambah Siti Aria, pihak PLN juga lakukan simulasi bagaimana listrik bisa tiba-tiba padam dan apa penyebab-penyebabnya.
“Tadi juga ada endorse dari PLN untuk mengatasi kelangkaan gas yaitu dengan menggunakan kompor listrik.
“Support untuk kinerja PLN yang luar biasa dalam melayani kebutuhan masyarakat yang on time. Meski tengah malam, meski hujan deras, tetap semangat melayani masyarakat,” tutup dia.