Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Satu Rumah Hanyut, Polsek Bunta Rilis Kondisi Terkini Banjir Huhak

0
×

Satu Rumah Hanyut, Polsek Bunta Rilis Kondisi Terkini Banjir Huhak

Sebarkan artikel ini
Polsek Bunta rilis kondisi terkini banjir Huhak. (foto : Polsek Bunta)

RADAR SULTIM – Kapolsek Bunta Iptu Nanang Afrioko merilis kondisi terkini pasca banjir bandang yang menerjang Desa Huhak dan sejumlah Desa lainnya di Kecamatan Bunta, pada Minggu sore kemarin, 4 September 2022.

Dari data Polsek Bunta, dibenarkan satu rumah warga di Desa Huhak, hanyut dan terbawa banjir akibat derasnya terjangan air.

iklan : warmindo

Pemilik rumah hanyut tersebut, dikatakan Iptu Nanang, bernama Tajudin Suma, usia 58 tahun.

Sementara 3 rumah warga Huhak lainnya, rusak berat dan terendam air setinggi 1 meter.

“Jembatan Huhak yang merupakan penghubung jalan Transsulawesi juga mengalami kerusakan akibat luapan air sungai, mengakibatkan arus lalin macet.

“Begitu pula terjadi longsor dan pohon tumbang,” lanjut Iptu Nanang.

Tiga Desa lainnya yang juga diterjang banjir bandang, terang Iptu Nanang, yakni Desa Lontio, Desa Koili, dan Desa Longgolian.

Polisi dan TNI membantu penanganan pasca banjir bandang di Bunta.

Dampak terjangan banjir bandang di masing-masing Desa tersebut, terdata di Desa Lontio terjadi longsoran material pasir dan tanah di 2 titik ruas jalan transsulawesi, yang akibatkan arus lalu lintas macet.

Di Desa Koili, luapan air sungai Toima mengakibatkan 23 rumah warga tergenang air dengan ketinggian kurang lebih 60-70 cm.

Serta di Desa Longgolian luapan air akibatkan longsoran material pasir batu di jalan transsulawesi.

“Dari peristiwa banjir bandang yang terjadi sore kemarin, tak ada korban jiwa maupun korban luka,” terang Iptu Nanang, Senin 5 September 2022.

Untuk kerugian materiil secara total dari banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Bunta, hingga saat ini belum dapat ditaksir pasti.

Kapolsek Bunta juga menerangkan, bahwa penyebab terjadi bencana banjir dan longsor di sejumlah Desa di Bunta, diakibatkan intensitas curah hujan tinggi, sejak pukul 13.00 hingga 16.00 WITA.

“Dimungkinkan akan terjadi banjir dan longsor susulan apabila masih terjadi curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi,” ungkapnya.

Sementara itu, langkah-langkah pihak Kepolisian saat banjir terjadi hingga pasca bencana, dijelaskan Iptu Nanang pihaknya langsung berkoordinasi dengan Forkopimcam Camat Bunta, Danramil Bunta, Unsur Pemdes dan instansi terkait.

Seperti dari BPBD, Dinas Kehutanan, Dinas Sosial, hingga Balai Perawatan Jalan PUPR.

Kerusakan jalan dan jembatan akibat terjangan banjir bandang di Bunta, Minggu sore 4 September 2022.

Bersama Camat Bunta Ahmad Rivai, Danramil Bunta Kapten Herman, Kepala BPBD Mujiono, dan sejumlah pihak lainnya, Kapolsek Iptu Nanang mendatangi lokasi dan membantu mengevakuasi warga.

“Kita juga memberikan himbauan kepada warga untuk tidak panik dan tetap siaga atau waspada,” kata dia.

Pihak Kepolsian juga membantu melakukan pembersihan material longsoran menggunakan alat berat 1 unit alat berat milik PT. Dahatama, serta 1 unit exavator milik Balai Perawatan Jalan PU.

Polisi juga melakukan pengaturan lalu lintas di jalan Transsulawesi Desa Lontio dan Desa Huhak, yang sempat macet parah.

“Kami juga telah melakukan koordinasi dengan unsur Forkopimda Banggai untuk penanganan lanjutan akibat dampak banjir dan longsor di wilayah Bunta,” sambung Iptu Nanang.

Saat ini, penanganan awal sementara tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor sudah dilakukan bersama unsur terkait.

Dengan melakukan evakuasi warga terdampak dan pembersihan material longsor sehingga jalur transsulawesi di Desa Lontio dan Desa Huhak kembali lancar.

“Namun dihimbau warga untuk hati-hati dan waspada mengingat terjadi kerusakan jalan. Pembersihan lanjutan jalan juga masih akan dilakukan,” imbuhnya.

Untuk memastikan dampak banjir bandang, Iptu Nanang menandaskan bahwa juga akan dilakukan pendataan kembali dan penanganan terhadap warga, dalam hal ini kerusakan rumah tempat tinggal.

google news