RADAR SULTIM – Provinsi Sulawesi Tengah tengah mempersiapkan diri untuk menjadi wilayah penyanggah IKN Nusantara, yang nantinya menjadi Ibukota Negara yang baru.
Letak geografis antara Sulawesi Tengah dengan IKN Nusantara di Pulau Kalimantan yang hanya ditempuh beberapa jam melalui jalur laut, sangat memungkinkan untuk hal itu.
Kesiapan Sulawesi Tengah untuk menjadi wilayah penyanggah IKN Nusantara, disampaikan Gubernur Rusdy Mastura, Kamis malam 10 Februari 2022.
Yang dibacakan Sekprov Faizal Mang, saat pembukaan Forum Koordinasi dan Komunikasi Bappeda se Provinsi Sulawesi Tengah ke XIX di Kota Luwuk.
Bahwa kesiapan Sulawesi Tengah menjadi wilayah penyanggah ibukota baru ketika telah diresmikan, akan menjadi pembahasan dalam kegiatan Bappeda se Sulteng ke XIX itu.
Menjadi wilayah penyanggah, kata Gubernur Rusdy Mastura, Sulawesi Tengah nantinya akan menyuplai sejumlah kebutuhan ke ibukota baru.
Seperti bahan pangan dan olahannya, material bangunan, SDM yang berpendidikan vokasi, air bersih, hingga hasil kerajinan tangan.
Penyuplaian kebutuhan ibukota negara baru dari Sulawesi Tengah, diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong kebangkitan perekonomian di Daerah.
Pasca sejumlah bencana alam serta pandemi Covid-19.
Dengan menjadi wilayah penyanggah, pemulihan ekonomi bisa diwujudkan, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Pembukaan Forum Koordinasi dan Komunikasi (Forkkom) Bappeda se Provinsi Sulawesi Tengah ke XIX, dilaksanakan di pelataran kantor Bappedalitbang Kabupaten Banggai, di Kota Luwuk.
Tema di tahun 2022 yakni Percepatan Pemulihan Ekonomi Menuju Sulawesi Tengah yang Lebih Sejahtera dan Lebih Maju.
Kegiatan ini dibuka resmi Sekprov Faizal Mang mewakili Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.
Dan dihadiri Bupati Banggai Ir H Amirudin, pimpinan Forkopimda Banggai, dan para kepala Bappeda se Sulteng.