RADAR SULTIM – Pemda Banggai mulai memperkenalkan pemanfaatan sampah khususnya jenis plastik yang tak dapat didaur ulang, melalui ecobricks.
Ecobricks sendiri diyakini nantinya bisa mengubah sampah menjadi berkah bagi masyarakat.
Dengan bekerjasama Bank Sampah di Daerah, ecobricks nantinya diharap bisa menjadi motor penggerak pengelolaan sampah.
Permasalahan sampah sejauh ini memang masih menjadi momok di Luwuk Banggai.
Oleh Pemerintah Daerah, permasalahan itupun terus menjadi konsen yang tak pernah lepas dari perhatian, untuk dapat diselesaikan.
Pentingnya kondisi lingkungan yang baik dan berkelanjutan, guna menghindarkan masyarakat dari dampak kerusakan ekologi seperti bencana dan penyakit, sangat disadari Pemda Banggai.
Sehingganya sejumlah upaya hingga saat ini terus digencarkan terkait sampah.
Kamis 17 November 2022, ecobricks oleh Pemda Banggai mulai diperkenalkan melalui sosialiasi yang digelar di Hotel Estrella Luwuk.
Kegiatan yang digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai itu, dibuka Sekda Banggai Abdullah Ali dan dihadiri sejumlah OPD, pelajar dan mahasiswa, penggiat lingkungan, serta unsur Tim Penggerak PKK.
Dikutip dari DKSIP Banggai, dalam sambutannya Abdullah Ali ungkap bahwa sosialisasi ecobricks hari ini merupakan kegiatan yang menjadi roda penggerak dalam pengelolaan sampah.
Dimana sebagai salah satu daerah dengan jumlah penduduk yang relatif besar, tentunya berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat, aktivitas yang dilakukan serta sampah yang dihasilkan.
“Diharapkan setelah kegiatan ini, sampah rumah tangga yang biasanya hanya terbuang percuma, bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi barang yang berguna bahkan memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.
Pengelolaan sampah, lanjut sekda, perlu peran serta masyarakat. Olehnya ia berharap, sampah rumah tangga saat ini dapat dimanfaatkan secara positif.
Misalnya, sampah yang sifatnya organik dapat diolah menjadi kompo.
Sedang sampah non organik dapat diolah menjadi barang-barang kreatif, yang selama ini sudah banyak dilakukan oleh masyarakat yang tergabung dalam perkumpulan bank sampah.
“Bank sampah juga pada akhirnya dapat mendatangkan nilai ekonomi atau pendapatan tambahan bagi masyarakat,” kata Abdullah Ali.
APA ITU ECOBRICKS
Direktur Bank Sampah Montolutusan Indri Agustin dalam sosialisasi itu menjelaskan apa itu ecobricks.
Ecobricks menurutnya, adalah teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas, yang didalamnya telah diisi berbagai sampah plastik hingga penuh.
Kemudian dipadatkan sampai menjadi keras.
“Setelah botol penuh dan keras, botol-botol tersebut bisa dirangkai dengan lem.
“Menjadi meja, kursi sederhana, bahan bangunan, dinding, panggung kecil, berpotensi untuk dirangkai menjadi pagar dan pondasi taman bermain sederhana bahkan rumah,” jelas Indri.
Adapun manfaat dari penggunaan teknik ecobriks, lanjut Indri, dapat menjadi material dasar dalam memproduksi sebuah barang.
Mulai dari pembuatan furniture, perabotan indoor, hingga material pembentuk sebuah bangunan semisal dinding sebuah ruang.
“Meskipun sederhana bentuknya, ecobricks benar-benar dapat menjadi material substitusi bangunan seperti batu bata merah atau batako,” tandasnya.