Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Unismuh Dinilai Terlalu Reaksioner Tanggapi Pernyataan Politisi Golkar

36
×

Unismuh Dinilai Terlalu Reaksioner Tanggapi Pernyataan Politisi Golkar

Sebarkan artikel ini
Staf Fraksi Golkar DPRD Banggai, Muh Ramadan. (foto : Ist)

RADAR SULTIM – Ketidakterimaan Unismuh Luwuk (UMLB) atas pernyataan Ketua Komisi I DPRD Banggai, yang hanya menyebutkan Untika Luwuk untuk digandeng Pemda Banggai dalam kajian ilmiah potensi PAD, coba diluruskan kubu partai Golkar.

Melalui staf fraksi Golkar di DPRD Banggai Muh Ramadan, dikatakan bahwa segala pertimbangan dan saran yang disampaikan para anggota fraksi Golkar dan fraksi lain dalam pansus itu adalah hal baik dan sah-sah saja.

iklan : warmindo

Yang tentunya untuk pembangunan daerah kedepan, khususnya dalam hal menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Banggai.

“Sehingga saat pansus kemarin ketua komisi 1 (Irwanto Kulab) meminta agar pada pansus kali ini dapat melahirkan point-point rekomendasi yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

“Salah satunya adalah melibatkan universitas lokal dalam melakukan kajian ilmiah terhadap potensi-potensi PAD kita,” menurut Ramadan, Kamis 14 JUli 2022.

Jika kemudian ada pemikiran melecehkan, pandang enteng dan mendikotomi perguruan tinggi lainnya, sambung dia, tentu pernyataan ini terlalu reaksioner, keras dan terkesan politis.

“Sebab sampai saat ini tim pansus pun masih sedang bekerja, sehingga rekomendasi hasil pansus pun belum final.

“Adapun kemungkinan harapan dan masukan dari pihak manapun terkait pelibatan universitas tertentu dalam kajian ilmiah tentang PAD, tentu sah-sah saja.

“Selama mekanisme dalam penyampaian masukannya baik dan benar,” papar Ramadan.

Selanjutnya, Ramadan juga mengatakan tidak ada niat atau pemikiran dari anggota fraksi Golkar, dalam hal ini Irwanto Kulab, seperti apa yang fikirkan.

“Jika pernyataan Irwanto Kulap saat itu merujuk pada salah satu nama universitas, itu dikarenakan pihak akademisi universitas tersebut telah sejak lama menghubunginya. Jauh sebelum pelaksanaan pansus,” terang Ramadan.

Dimana beberapa akademisi di universitas tersebut, disebutkan Ramadan, telah meminta untuk dilibatkan serta bersedia berkontribusi dalam melakukan kajian ilmiah soal sumber-sumber PAD tanpa pamrih.

Sementara itu, salah satu akademisi di Untika Luwuk, Abd Rauf, berpendapat kemungkinan pernyataan Irwanto Kulap itu hanya sebagai perumpamaan dalam menyebut Untika Luwuk.

“Karena Untika adalah milik pemda,” kata dia.

Dimana tahun ini, Untika Luwuk telah diberi bantuan hibah dan pembangunan.

“Sehingga melahirkan bahasa harusnya Untika kembali memberi kontribusi pikiran untuk kemajuan daerah melalui riset yang dibutuhkan daerah, dan ini sah-sah saja.

“Ini contoh. Artinya tidak menutup kemungkinan Universitas Muhamadiah juga dilibatkan. Karena semakin banyak masukan dan pikiran atau gagasan yang konstruktif, maka daerah ini akan maju dan berkembang,” tandas dia.

Saran politisi Golkar Irwanto Kulab saat memimpin rapat pansus DPRD Banggai tentang Raperda APBD pada Selasa 12 Juli 2022, menuai kecaman keras Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB) atau Unismuh Luwuk.

Ketersinggungan UMLB atas pernyataan Irwanto Kulab selaku ketua Komisi I DPRD Banggai, ketika hanya meminta Pemda Banggai untuk mengandeng Universitas Tompotika (Untika) Luwuk, guna memberikan masukan ilmiah terhadap potensi PAD.

Dr Farid Haluti selaku Ketua BPH, bahkan langsung mencak-mencak.

Dia menilai saran Irwanto Kulap kepada Pemda Banggai yang hanya melibatkan Untika Luwuk, sebagai bentuk pelecehan terhadap Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai.

“Ini pelecehan terhadap Unismuh,” kecam Farid Haluti, Kamis 14 Juli 2022.

Seharusnya, lanjut mantan Rektor UMLB dua periode ini, Irwanto Kulap selaku anggota DPRD Banggai tidak hanya melihat Untika Luwuk.

Pernyataan Irwanto Kulap menurut Farid Haluti, seakan–akan UMLB tidak mampu dalam memberikan masukan ilmiah terhadap potensi PAD.

Farid Haluti juga mempertanyakan, apakah hanya karena bukan milik Pemda Banggai sehingga tidak disarankan untuk dilibatkan dalam kegiatan pemerintah daerah Kabupaten Banggai.

“Jangan hanya Untika. Seakan-akan Unismuh (UMLB) tidak punya kemampuan melakukan tugas-tugas bersama dengan pemerintah daerah,” tuturnya.

google news