Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Warga Boikot Kantor Desa Bolobungkang, Kesal Bantuan Tak Transparan

0
×

Warga Boikot Kantor Desa Bolobungkang, Kesal Bantuan Tak Transparan

Sebarkan artikel ini
Warga boikot kantor desa Bolobungkang Lobu. (foto : Humas Polres Banggai)

RADAR SULTIM – Kesal bantuan ketahanan pangan untuk warga tidak transparan, warga memboikot kantor Desa Bolobungkang, Kecamatan Lobu, Rabu 13 Juli 2022.

Boikot dilakukan warga dengan memalang pintu kantor Desa Bolobungkang dengan balok kayu.

iklan : warmindo

Beruntung, aksi boikot warga akibat kekesalan tersebut masih dapat diantisipasi pihak Kepolisian sehingga aksi dihentikan.

Peristiwa aksi boikot kantor Desa Bolobungkang oleh warganya dibenarkan Kapolsek Pagimana AKP Syukri Larau, Kamis 14 Juli 2022.

Kapolsek mengungkapkan, aksi pemalangan Kantor Desa Bolobungkang dilakukan oleh masyarakat setempat merupakan buntut kekesalan tidak transparan dalam penyaluran bantuan ketahanan pangan.

Kasus pemalangan Kantor Desa Bolobungkang terjadi pada Rabu 13 Juli sekitar pukul 12.00 Wita ini diketahui aparat Polsek Pagimana usai menerima laporan dari Sekertaris Desa Bolobungkang.

“Sekdes melaporkan bahwa yang mana kantor Desa telah di palang oleh masyarakat dengan menggunakan balok yang di paku depan pintu,” ungkap Syukri.

Aksi warga tersebut dilakukan akibat kekesalan mayarakat yang merasa telah dikelabui oleh pemerintah desa dalam hal ini BPD Desa Bolobungkang.

“Menurut perwakilan salahseorang warga bahwa Pemerintah Desa dalam ini BPD pada saat pemberian bantuan ketahanan pangan (Ketapang) dianggap tidak merata,” jelasnya.

Sebab, kata Syukri, terdapat beberapa masyarakat yang menerima bantuan dan ada yang tidak menerima bantuan, bahkan ada yang menerima bantuan ketahanan pangan melebihi dari yang telah disepakati yaitu Rp 1,5 Juta.

“Mereka kesal karena ada sejumlah warga yang menerima bantuan lebih dari kesepakatan yang seharusnya Rp 1,5 Juta menjadi Rp 3 Juta,” sebutnya.

Kasus ini kemudian berhasil dimediasi oleh aparat Polsek Pagimana serta Sekertaris Kecamatan Lobu yang meminta menyerahkan sepenuhnya permasalahan kepada pemerintah kecamatan.

“Dan sekitar pukul 13.30 Wita warga membubarkan diri dengan tertib dan kembali kerumah masing-masing,” pungkasnya.

google news